🥏 Laporan Praktikum Bioteknologi Pembuatan Tempe

Karyatulis ini dicetak dengan judul Laporan Praktikum Bioteknologi Konvensional Kuliner Khas Banyuasin "Bekasam Udang BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TEMPE.docx. SMAN 1 Magelang - Magelang City. HAH 8379. SMAN 1 Magelang - Magelang City • HAH 8379. BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TEMPE.docx. 6. Pembahasanada praktikum ini adalah : 1. Tape Sukun. Pada percobaan pembuatan tape sukun, didapatkan data sebelum diberi ragi, sukun yang telah dimasak setengah matang, dengan rasa gurih, beraroma sukun, berwarna kuning pucat, kadar air berkurang, dan mempunyai tekstur yang lembek. LAPORANPRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TAPAI (TAPE) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, Negara yang beranda di benua Asia, terkenal sebagai Negara dengan keragaman kuliner. Seperti china, korea, dan lainnya tak terlepas pula di Indonesia. Di Indonesia sendri hampir disetiap daerah memiliki makanan dengan ciri khas tersendiri. Laporantertulis Praktikum Bioteknologi Konvensional, dapat juga berupa lagu, video pod cast dan laporan digital yang di uupload di media social, serta di upload di Google classroom, kemudian infografis tentang harga produk. Penilaian meliputi : ketepatan dalam pengumpulan tugas, Kesesuaian dengan praktikum bioteknologi, menarik dan unik untuk LaporanPraktikum Proses Saponifikasi pada Pembuatan Sabun Cair Salah Satu Syarat Tugas untuk Memenuhi Mata Kuliah Desain Preaktikum Oleh : Kelompok 4 Etrie Jayanti (1402064) LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME pembuatan dan penggunaan larutan stok, mengumpulkan data Documents Pembuatan Tempe a. Mengambil kedelai kuning sebanyak 500 gram yang sudah direndam selama kurang lebih 4 jam b. Membilas beberapa kali dengan air menggunakan mengalir c. Merebus kedelai sampai setengah matang d. Mengangkat, meniriskan, mengupas kuit arinya sampai bersih e. Mengukus sampai matang f. Mengangkat, meniriskan dan mendinginkannya g. Hinggadiperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam (±4-5) (Widayati, 2002 dalam Lumowa, 2014). TentangPeluang Bisnis Tempe Di Desa. BIOTEKNOLOGI PEMBUATAN TAHU â€" Pekerja Aceh Indonesia. Pembuatan Tahu DE RAMA Youngamq Blogspot Com. Karya Tulis Ilmiah Susu Kedelai LAPORAN KERJA PRAKTEK PERAWATAN MESIN PRESS. RANCANG BANGUN ALAT PENGGILING KEDELAI UNTUK PEMBUATAN TAHU. Latar Belakang Mesin Penggiling Sekam Gujaratgenomics In StrukturTubuh. Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. . Proses Pembuatan TempeKata PengantarPuji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karenaberkat dankarunia-Nya saya dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian pembuatan tempe initepat pada waktunya. Dalam penyusunan laporan ini, banyak sekali tantangan danhambatan,akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepadasemua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Terutama pada Bu Lily Ender yang telah membimbing saya agar dapat menyelesaikan makalahini.Teman – teman sekelompok yang telah turut membantu dalam pengerjaanmakalah memuat tentang bagaimana proses pengolahan tempe dari bahan –bahanbaku pembuatan sampai menghasilkan produk tempe. Saya menyadari bahwamakalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupunmaterinya. Oleh karena itu, segala kritikan dan saran yang membangun akan saya terimadengan baik. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada Maret 2018Page 1Proses Pembuatan TempeDaftar IsiKata Pengantar..............................................................................................1Daftar Isi......................................................................................................2BAB I Pendahuluan...................................................................................3 II.........................................................................................................4 III.........................................................................................................6 IV........................................................................................................7 V.........................................................................................................8 2Proses Pembuatan TempeBAB I BelakangTempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakanmakanan yang sederhana, tetapi tempe mempunyai atau mengandung sumberproteinnabati yang cukup tinggi. Tempe adalah makanan yang dibuat dari fermentasiterhadap biji kedelai atau beberapa bahan lain yang menggunakan beberapa jeniskapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. Stolonifer kapangroti, atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk padatan kompak berwarna ini secara umum dikenal sebagai ragi putih pada tempedisebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Teksturkompak juga disebabkan oleh miselia jamur yang menghubungkan biji-biji MasalahBerdasarkan latar belakang di atas penulis dapat merumuskan peranan mikroorganisme Rhizopus Oryzaedalam prosespembuatan tempe?Want to read all 9 pages?Previewing 4 of 9 pagesUpload your study docs or become a to read all 9 pages?Previewing 4 of 9 pagesUpload your study docs or become a of previewWant to read all 9 pages?Upload your study docs or become a member. Hai sobat biologi, kali ini saya kasi deh buat kalian laporan praktikum biotek dengan judul pembuatan tempe, semoga bermanfaat yah... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara umum, Negara yang beranda di benua Asia, terkenal sebagai Negara dengan keragaman kuliner. Seperti china, korea, dan lainnya tak terlepas pula di Indonesia. Di Indonesia sendri hampir disetiap daerah memiliki makanan dengan ciri khas tersendiri. Selain karena kekhasan dan keunikan makanan tiap daerah, harga makanan yang murah juga membut Indonesia sebagai Negara wisata kuliner yang tak jarang banyak sekali orang-orang yang melakukan wisata kuliner yang bahkan pengunjunganya sampai pada warga mancanegara. Salah satu makanan khas dari Indonesia yang dapat dikatakan telah menjadi makanan pokok masyarakat adalah tempe. Tempe merupakan makanan tradisional yang sangat popular dan digemari di masyarakat. Tidak hanya di Indonesia tempe sudah terkenal bahkan ke Eropa. Hal ini tidak lain karena rasanya yang nikmat, harga yang murah dan tentunya mengandung gizi yang baik. Bahan pokok pembuatan tempe biasanya menggunakan kacang-kacangan, seperti kacang tanah kedelai dan dapat pula menggunakan biji lamtoro. Akan tetapi yang paling sering digunakan adalah kacang kedelai. Jika ditinjau dari proses pembuatan, dapat diketahui bahwa tempe merupakan salah satu produk bioteknologi berbasis konvensional. Hal ini karena melibatkan mikrobia eukariotik yaitu kapang yang biasanya diperoleh dari ragi artinya di dalam ragi tersebut mengandung empat jenis kapang dari kelompok Rhizopus, yaitu Rhyzopus ologosporus, Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus arrhizus, dan Rhizopus oryzae. Hifa dari kapang iniliha yang terlihat berwarna putih pada tempe. Melihat dari segi ekonomi konsumsi masyarakt yang begitu tinggi terhadap tempe, maka penting diadakan praktikum ini, Selain karena daya konsumsi yang tinggi, tentunya kemampuan dasar dalam wirausaha berbasis pengetahuan biologi salah satunya dalam membuat tempe sangat penting untuk diketahui. B. Tujuan Mengatahui cara pembuatan tempe dengan baik dan benar dan karakteristik tempe kualitas yang baik. C. Manfaat Praktikan mengetahui cara pembuatan tempe yang baik dan benar dan karakteristik tempe kualitas yang baik. . BAB II TINJAUAN PUSTAKA Fermentasi merupakan suatu cara yang telah dikenal dan digunakan sejak lama sejak jaman kuno. Fermentasi merupakan suatu cara untuk mengubah substrat menjadi produk tertentu yang dikehendaki dengan menggunakan bantuan mikroba. Bioteknologi berbasis fermentasi sebagian besar merupakan proses produksi barang dan jasa dengan menerapkan teknologi fermentasi atau yang menggunakan mikroorganisme untuk memproduksi makanan dan minuman seperti keju, yoghurt, minuman beralkohol, cuka, sirkol, acar, sosis, kecap, dll Nurcahyo, 2011. Menurut Suprapti 2003 dalam Sukardi 2008 Tempe merupakan salah satu hasil fermentasi kedelai yang sudah cukup dikenal sebagai makanan yang bermanfaat bagi kesehatan. Tempe mengandung vitamin B12 yang biasanya terdapat dalam daging dan juga merupakan sumber protein nabati selain sebagai sumber kalori, vitamin dan mineral Suprapti, 2003 dalam Sukardi, 2008. Kata “tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut tumpi . Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki kesamaan dengan tempe segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi, ini menjadi asal muasal dari mana kata “tempe” berasal PUSIDO Badan Standardisasi Nasional, 2012. Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna PUSIDO Badan Standardisasi Nasional, 2012. Secara umum tahu dan tempe dibuat dari bahan baku kedelai. Sekitar 80% kedelai dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan industry tahu dan tempe sedangkan sisanya digunakan oleh berbagai macam industry seperti kecap, susu kedelai, makanan ringan dan sebagainya. Dalam beberapa tahun terakhir produksi kedelai di Indonesia terus berkurang dan tidak mampu memenehui kebutuhan Haliza, 2007. Tempe merupakan olahan kedelai dengan fermentasi kapang Rhizopus. Kapang yang sering digunakan dalam pembuatan tempe, adalah Rhizopus microsporus dan R. oryzae. Kedua kapang tersebut mempunyai aktivitas enzim β-glukosidase berbeda. Aktivitas enzim β-glukosidase R. microsporus var. chinensis lebih kuat daripada R. oryzae Purwoko et al., 2001 dalam Purwoko, 2004. Proses pembuatan tempe dapat terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam ±4-5 Widayati, 2002 dalam Lumowa, 2014. Waktu fermentasi memberikan pengaruh dalam kualitas produk suatu produk, produk fermentasi adalah produk yang dapat diterima baik secara kenampakan, aroma serta nutrisi yang dihasilkan. Fermentasi dibantu oleh mikroorganisme yang memiliki fase hidu logaritmik. Sehingga untuk mendapatkan produk fermentasi yang terbaik harus mengetahui fase pertumbuhan optimal dari mikroorganisme yang dimanfaatkan tersebut Darajat. 2014. BAB III METODE PRAKTIKUM A. Waktu dan Tempat Hari/Tanggal Kamis, 1 Desember 2016 Waktu Pukul WITA Tempat Laboratorium Biologi Lantai 3 Barat FMIPA UNM B. Alat dan Bahan 1. Alat a. Talang plastik b. Baskom c. Pengaduk kayu d. Dandang e. Kompor f. Jarum pentul g. Kardus h. Kipas angin 2. Bahan a. Kedelai b. Kacang tanah c. Kacang merah d. Ragi tempe e. Air secukupnya f. Lilin g. Kemasan plastik/daun pisang C. Prosedur Kerja 1. Membersihkan kedelai, kacang tanah, dan kacang merah dari kotoran-kotoran kemudian direndam dengan air bersih selama 12-18 jam. 2. Melepaskan kulit biji kedelai, kacang tanah, dan kacang merah yang telah lunak, kemudian mencucinya dengan menggunakan air bersih. 3. Mengukus masing-masing kedelai, kacang tanah, dan kacang merah tersebut sampai empuk. 4. Setelah biji kedelai, kacang tanah, dan kacang merah terasa empuk, menuangkan masing-masing biji tersebut pada talang yang telah dibersihkan, lalu diangin-anginkan dengan kipas sambil diaduk hingga biji tersebut menjadi hangat. 5. Menaburkan ragi tempe pada masing-masing kedelai, kacang tanah, dan kacang merah sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk supaya merata. 6. Menyiapkan kantong plastik kemudian memberi lubang dengan menggunakan jarum 7. Memasukkan masing-masing kedelai, kacang tanah, dan kacang merah yang telah diberi ragi ke dalam pembungkus yang berbeda setiap jenis kacang. Mengatur ketebalannya sesuai dengan selera dan simpan ke dalam kardus untuk proses fermentasi. 8. Proses fermentasi kedelai, kacang tanah, dan kacang merah ini pada suhu kamar selama satu atau dua hari hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi jamur. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengamatan No Bahan ambar Hasil Pengamatan 1. Kacang Tanah 2. Kedelai 3. Kacang Merah B. Pembahasan Tempe merupakan makanan yang terbuat biji kedelai atau beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi dari apa yang secara umum dikenal sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga mudah dicerna PUSIDO Badan Standardisasi Nasional, 2012. Proses pembuatan tempe dapat terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama. Hingga diperoleh hasil jadi tempe, waktu yang dibutuhkan yaitu minimal 24 jam dan maksimal 72 jam. Lamanya proses pembuatan tempe karena proses fermentasi. Fermentasi akan berlangsung baik dan cepat bila dibantu dengan kondisi suhu yang optimal, jumlah ragi yang tepat dan pH yang asam ±4-5 Widayati, 2002 dalam Lumowa, 2014. Berdasarkan hasil pengamatan setelah dilakukan proses fermentasi, maka diketahui bahwa secara umum dapat dikatakan tidak berhasil. Proses pembuatan tempe menggunakan bahan kacang kedelai tidak berjalan dengan baik dimana hampir seluruh tempe kedelai yang dibuat tidak berhasil dimana memiliki aroma berbau tidak sedap dan misellium yang tumbuh tidak merata. Sedang pada kacang merah dapat dikatakan gagal sepenuhnya, miselium tumbuh tidak merata dan memiliki bau tidak sedap. Sedang pada kacang tanah dapat dikatakan berhasil hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan miselium yang baik berwarna putih dan merata walaupun ada beberapa dari produk yang dibuat tidak berhasil. Dari beberapa hipotesis tidak maksimalnya pembuatan tempe tersebut disebabkan karena kualitas kacang-kacangan yang kurang baik, terutama pada kacang kedelai dan kacang merah. Selain itu, karena pemberian ragi kurang merata sebab pada saat pemberian ragi kacang masih dalam keadaan agak basah serta tempat penyimpanan atau cara penyimpanan yang kurang baik dimana produk ditumpuk beberapa tingkat sehingga menghalangi udara masuk pada lubang-lubang yang dibuat. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan, maka diketahui bahwa proses pembuatan tempe yang dilakukan tidak berjalan dengan baik disebabkan proses pengolahan yang kurang baik. B. Saran Sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang jarang digunakan dalam proses pembuatan tempe pada umumnya semisal biji lamtoro. DAFTAR PUSTAKA Darajat, Duta Pakerti dkk. 2014. Jurnal Pangan dan Agroindustri. Influence of Fermentation Time and Proportion of Dextrin to the Quality of Milk Tempeh Powder. Haliza, Winda. 2007. Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian. Pemanfaatan Kacang-Kacangan Lokal Sebagai Substitusi Bahan Baku Tempe dan Tahu. Vol. 3. Lumowa, Sonja V. T. 2014. Jurnal EduBio Tropika. Pengaruh Perendaman Biji Kedelai Glycine Max, L. Merr Dalam Media Perasan Kulit Nanas Ananas Comosus Linn. Merrill Terhadap Kadar Protein Pada Pembuatan Tempe. Vol. 2 No. 2. Nurcahyo, Heru. 2011. Diktat Bioteknologi. Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta PUSIDO Badan Standardisasi Nasional, 2012. Tempe Persembahan Indonesia Untuk Dunia. Jakarta BSN Purwoko, Tjahjadi. 2004. Kandungan Isoflavon Aglikon pada Tempe Hasil Fermentasi Rhizopus microsporus var. oligosporus Pengaruh Perendaman. Vol. 6 Sukardi, dkk. 2008. Jurnal Teknologi Pertanian. Tempeh Inoculum Application Test of Rhizopus oryzae with Rice and Cassava Flour as Substrate at Sanan Tempeh Industries eh - Kodya Malang Vol. 9 No. 3. November 29, 2011 Filed under Uncategorized Kacang kedelai yang sudah siap diberi ragi 1. Sebelum memulai, usahakan tangan dan peralatan untuk pembuatan tempe harus dalam keadaan bersih. Minyak lemak dan kotoran bisa menghambat pertumbuhan jamur tempe. 2. Kacang kedelai dicuci kemudian direbus sampai matang. 3. Setelah itu dicuci sampai kulitnya terkelupas lalu direndam 1 malam sampai rasa asamnya hilang. Jika air asamnya tidak sampai keluar maka Memberi ragi pertumbuhan jamur tempe akan terhambat. 4. Lalu digiling kemudian cuci sampai bersih. 5. Selanjutnya diberi ragi yang merata dan dibungkus dalam plastik atau daun atau plastik mika. Jangan lupa plastiknya diberi lubang-lubang kecil. Kemudian diamkan selam 3 hari. Tempe setelah 1 hari Tempe setelah 3 hari

laporan praktikum bioteknologi pembuatan tempe